Book Review; Restart by Nina Ardianti

Saatnya Review...

Kali ini yang mau di review adalah


Restart karya Nina Ardianti 




Judul Buku : Restart
Penulis : Nina Ardianti
Penerbit : Gagas Media
Harga : IDR 63.000 
(harga di Gramedia Pontianak nih ^^)
Tebal : 446 halaman
ISBN : 9797806316 (ISBN13: 9789797806316)








Restart
"Semua orang pernah patah hati. All you have to do is move on."


Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang menjadi obatnya.

Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa kini tak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. DIa pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. AKu bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?

Aku pasti akan jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya.


cc: goodreads



My Rating



Damn! I like it. Love it.. Whatev

Enam, saya suka bu Sandra. Hehehee makasi Tuhan saya nggak punya bu boss semacam ini.

Lima, saya suka Aulia. Gila, ajaib banget lelaki satu itu. Kaget aja waktu tau kalau ternyata si Aulia ini le-laki. Huh! Belum lagi bahasa planet yang sering tiba-tiba keluar dari mulut Aulia. Ada ya gitu laki-laki yang mulutnya setajam Ros-something yang bawain acara s*let itu..

Empat, saya suka keluarganya Fedrian. Tau pepatah ‘Air cucuran jatuhnya ke pelimpahan juga’ kan? Ada yang nggak percaya? Lihat aja tuh mamanya Fedrian. Oopss, koreksi, lihat aja tuh mamanya Fedrian, dan papanya juga. Rempong. Tapi so~~ lovely.

Ketiga, saya suka Ilham. Haha, ngak penting ya? Wong Ilhamnya nongol cuma sebentar doang.

Skip.

Dua,, saya suka Edyta, Ihsan, Adrian(walau hanya di mantion sekali. Dan sekali lagi kalau komenter ‘pasti dari si pilot’ masuk itungan).. ah, nostalgia. Dan, oh, somehow saya meresa disini, Edyta lebih ‘kelihatan’ dibanding yang di Fly To The Sky.

Naaah,,, yang pertama dan utama tentunya, saya.suka.sekali Syiana Syahrizka Alamsjah DAN Fedrian Arsjad. Si Syiana ini drama queen abis. Dan dia nggak nyadar itu. Malah selalu bilang Edyta drama banget. Jadinya ya drama queen ketemu drama queen, heboh deh tu.. duh

Fedrian? Nge-gemesin banget.. tipikal batita imut berpipi tembem yang aktifnya ngak ketulungan sehingga menyebabkan efek gatal pada tangan kita untuk nyubitin pipinya. Kalau boleh, pingin di gigit juga.

Kalau saja saya menuruti keinginan untuk guling-guling atau jedot-jedotin kepala ke dinding selama membaca novel ini, lari marathon 3 kelurahan ngak akan lebih melelahkan sepertinya. Hiperbol lagi. Oke, skip lagi.

So, intinya, ya itu dia. I like it! Love it!! I really do.. All package. Covernya keren -hi mbak Dwi Anissa Anindhika hehee.. - Trus juga, saya suka konfliknya. Suka juga arus yang diciptakan dalam satu novel ini. Awalnya saya berpikir ini novel ngalirnya lama amat. Ngak berarus. Hingga tanpa sadar saya sudah ke bawa arus. Mulainya dari mana? Ngak tau juga ya. Dan lagi, saya mendapi Restrat ini, somehow, berbeda dari novel-novel kak Nina yang sudah saya baca sebelumnya. Bukan ceritanya yang berbeda. Ten-Tu saja ceritanya berbeda. Tapi yang saya maksud mood-nya, auranya. Nah, kenapa saya bisa merasa begitu. Please jangan tanyakan. Saya juga ngak ngerti. Kalau boleh malah saya yang ingin bertanya. Tapi ini dalam arti positif lo. This is something really new. I like it.. like it... like it...

Buat yang masih belum punya gambaran. Syiana itu wanita karir (ecie wanita karir) yang lagi patah hati karena –mau ngak mau- harus putus sama Yudha. Cowok yang udah, berapa lama?, 3 tahun? -atau segitulah- menjadi pacarnya. Putusnya mereka bukan pilihan. Itu kata Edyta, sahabat Syiana. Bener juga sih, siapa yang mau dikasi pilihan mergokin pacar sendiri didalam kamar hotel sama cewek lain yang manggil dia ‘Beiyb’. Mereka ngak mungkin lagi main papi-mami seperti waktu jaman kita TK dulu kan ya. Iya kan?

Saat patah hati itulah Syiana ketemu Fedrian yang seorang ARTIS dengan segala spotlite disekelilingnya.
Complicated? Pastinya. Apalagi si Syiana ini tipe yang ‘semua.harus.sesuai.rencana’ atau ‘semua.harus.sudah.direncanakn’. Ketemu sama greek God yang carefree semacam Fedrian tentu saja bukan doa Syiana.

Dan, believe it or not, di 100 halaman terakhir kadar gregetan saya udah bertambah parah aja. ‘Eh, ini halamannya udah tinggal dikit lagi. Endingnya mau dibawa bagaimana ini? Please don’t say....’
dan kak Nina kasi Ending yang .. baca sendiri deh..

Kak Nin, you rock! Thank you untuk menghadirkan novel lain seasik ini. Selesai di pukul 2 malam, and I can’t hide my stupid grin. Hahaha
Two Thumbs up and 5 stars ^^


***
PS: masih ada beberapa typo di beberapa halaman.. semangat terus ya dear gagas ^__^

Comments

Popular Posts