My Injured Heart Part 3/-

Siapa sangka aku yang dari dulu selalu mengkhayalkan saat-saat bersama para Super Junior members kini bisa berdiri dikantor mereka karena undangan dari salah satunya. Terlebih yang mengundangku itu EunHyuk oppa. EunHyuk oppa yang selalu kumimpikan senyumnya hampir setiap malam.
“Lho, Rasya-ssi? Kenapa ada disini? Ayo ikut aku. Kita langsung keruangnya SengHwan, sonsengnim1.”
Sebuah suara menyapaku yang sedang menunggu didepan meja resepsionis. Mau berapa kalipun mendengar suara ini, tetap saja berdebar-debar kudibuatnya.
Sepanjang perjalanan ketempat yang dikatakan EunHyuk oppa tadi, kehening tiba-tiba saja menjadi sangat menakutkan. Bagaimana jika saking heningnya debaran jantungku ini terdengar keluar? Bagaimana jika perutku tiba-tiba bunyi saking groginya? Aduh, pertanyaan bagaimana ini justru membuatku semakin kalut saja.
“Ini dia ruangannya. Kau masuklah dulu. Aku ada urusan disana. Tenang, ia tak akan menggigitmu.”
EunHyuk oppa memberiku semangat sebelum mengetuk pintu berwarna biru itu.
“Silahkan masuk.”
Sebuah suara tegas mendorongku untuk menguatkan hati dan melangkahkan kaki kedalam ruangan. Disana seorang ajossi2 tersenyum ramah padaku.
“Rasya-ssiimnika?”
“Ne, sonsengnim. Nanun Rasya-imnida3.”
“Oh, sudah kutunggu lho. Mari silahkan duduk.”
Tak seperti bayanganku, SengHwan ajossi ini ramah juga sepertinya.
Setelah berbicara cukup lama, SengHwan ajossi mengajakku keruang make up untuk bertemu ‘kepala make up’. Kalau tak salah tadi ia menyebut nama Yoon-ssi.
“Silyejiman4.”
SengHwan ajossi berkata sambil mendorong sebuah pintu. Didalamnya, bagai melihat setumpuk harta karun, aku mendapti hampir semua personil Super Junior berkumpul disana. Ya, hampir semua. Karena KiBum oppa, HeeChul oppa dan EunHyuk oppa tak ada disana.
“Yoon-ssi. Ini dia asisten yang kujanjikan.”
Aku diperkenalkan pada seorang wanita sekitar tiga tahun diatasku. Dari wajahnya, ia jelas bukan orang Korea. Tapi senyumnya manis sakali. Suaranya juga lembut. Lalu apa hubungannya? Entahlah.
“Anyeong.. Rasya-ssi ya? Senang bertemu. Mau lihat-lihat dulu?”
Selanjutnya aku ditinggal diruangan ini bersama ‘tumpukan harta karun’ yang hampir-hampir membuatku pingsan kesenangan. Dan tak berepa lama pintu ruangan kembali terbuka.
“Silye...”
Suara ini, tanpa menolehpun aku tahu siapa ini yang baru datang.
“A,, Rasya-ssi ada disini toh? Aduh, gak usah pake ‘ssi’ deh ya.”
EunHyuk oppa bertanya dan menjawan sendiri pertanyaannya itu. Senengnya ia menyapaku. Rasanya senyum inipun tak mampu memeperlihatkan betapa senangnya aku. Apalagi saat ia tiba-tiba duduk disampingku. Gee!!! Hampir aja jantung ini meloncat keluar tiba-tiba.
“Ah! Kebetulan sekali. Oppa sebentar lagi mau siaran kan? Sini biar kurapikan rambutnya. Mauku perlihatkan pasa Rasya. Rambut EeTuk oppa sudah kurapikan tadi.”
Yoon-onni (ya, sepertinya aku memang lebih nyaman memanggilnya onni5) berkata sambil kemudian berdiri dan menuju meja make up yang diikuti EunHyuk oppa.
Bisa kulihat betapa lihainya jemari tangan Yoon-onni yang panjang-panjang merapikan dan membentuk rambut EunHyuk-oppa. Dan lima belas kemudian. Simsala, tatanan rambut yang keren banget semakin menambah pesona cowok yang punya senyum mematikan itu.
“Oke, hari ini kamu saya ajarkan pake boneka dulu ya, Rasya. Mari ikut saya.”
Yoon-onni berkata setelah merapikan ‘peralatan tempurnya’. Aku kemudian diajak kesalah satu pojok ruangan yang saat ini hanya tinggal kami berdua didalamnya. Para oppa itu sudah pergi untuk menyelesaikan tugasnya masing.
Luar biasa. Si onni yang ternyata berasal dari Indonesia ini bukan hanya lihai menggunakan alat make up dan mempercantik penampilan orang. Tapi ia juga bisa mengajar dengan amat baik. Aku yang rada lamban ini saja bisa dibuatnya mengerti dengan mudah setiap penjelasannya. Ternyata dunia make up memang begini mengasyikkan.
“Onni yang ngehandle semua urusan make up oppa-oppa itu ya?”
Tanyaku saat kami lunch disebuah resto cepat saji tak jauh dari stasiun kereta.
“Tidak. Aku bekerja dalam tim. Bisa repot juga kan jika aku menangani make up ke 13 orang itu. Aku lebih sering sama LeeTuk dan EunHyuk oppa. Terutama EunHyuk oppa. Ia kurang suka di’pegang-pegang’ dan rada cerewet. Makanya kalau tidak aku, tak ada yang cukup sabar menanganinya. Hahaha,, tapi kamu jangan bilang ini padanya ya. Bisa habis aku.”
Wajah Yoon-onni seperti berbinar-binar saat bercerita panjang lebar tadi. Tiba-tiba kebiasaan burukku menduga-duga kumat. Jangan-jangan Yoon-onni punya rasa pada EunHyuk?
Ah, tidak. Jangan berpikir yang aneh-aneh, Rasya! Dari pada itu. Apa kata dunia kalau aku ini tiba-tiba bisa mendengar cerita tentang oppa seperti ini. Bukannya dari majalah atau TV dan sebagainya? Tapi dari seseorang yang biasa bersamanya? Bagaimana reaksi teman-temanku jika mereka tahu hal ini ya. Tapi aku tak akan beri tahu mereka dan siapapun soal ini. Selain sudah janji pada SengHwan ajossi untuk merahasiakan pekerjaanku sebagai asisten make up-nya Super Junior (gila, aku bangga banget menyebutkan ini), aku juga hanya akan menjadikan kesenangan ini untuk diriku sendiri. Terdengar egois memang. Tapi siapa perduli.

=============

Tita’s mini dictionary
1. Sonsengnim <선생님> : Mister / Sir
2. Ajossi <아저씨> : Uncle
3. Ne, sonsengnim. Nanun Rasya-imnida
<네, 선생님. 나는 Rasya–입니다> : Yes, sir. I’m Rasya
4. Silyejiman <실려지만> : Excuse me
5. Onni <언니> : Sister (women’s called)
Nuna <누나> : Sister (men’s called)

=============

Part 1
Part 2
Part 3

Comments

Popular Posts