Kita Pernah Benar-benar Saling Mencintai ; Sebuah Prolog

Kita Pernah Benar-benar Saling Mencintai

Perpisahan.
Pada masanya memang akan terjadi, harus terjadi.
Meski kita ingin, atau tak ingin.
Meski berat, atau dengan segenap kerelaan hati.

Perpisahan mungkin memberikan sedikit perih, mungkin bahkan luka yang amat mendalam.
Tapi bisa jadi perpisahan justru membawa kebahagian, memberi kebebasan yang diharap.

Bagi mereka yang sakit akibat perpisahan, ingatlah bahwa setiap hujan usai, pelangi selalu menunggu.
Percayalah bahwa badai hanya ingin menyapu sedikit kesalahan, memberikan hari yang lebih bersih kemudian.

Jangan ratapi perpisahanmu.
Siapkan saja hati untuk pertemuan selanjutnya





NB: buat yang mungkin gak asing dengan judulnya, itu memang dari sebuah judul lagu "우리 정말 사랑했어요" (read: Oori Jongmal Saranghaessoyo) lagunya om KWill bersama mba' Navi.
Cerita ini menyelundup kekepala saya memang disaat saya sedang mendengar lagu yang dibawakan mereka berdua. Jadi bolehlah dikatakan kalo ni cerita ter- inspire dari sana. ^^
***


Sebuah Prolog

Malam ini langit seperti sangat indah. Bintang bertaburan dimana-mana. Ketidak hadiran sang bulan seolah terganti lewat keanggunan langit.
Sayang saja hatiku sedang tak bersahabat. Segala pesona yang ditawarkan malam kini justru seperti mengejek aku yang sedang berduka. Kecantikannya yang bagi sebagian orang mungkin membawa kebahagian, justru malah menambah perih hatiku yang tengah terengah meringis perih.
Bagaimana mungkin aku berduka dikala malam begitu kuat menyanyikan lagu penuh kasih. Mengapa bisa aku menangis disaat musim begini bersahabat menebarkan selimut kehangatannya. Memang aku yang salah karena tak bisa turut tersenyum menyaksikan indah malam. Tapi mau bagaimana lagi. Hatiku sedang amat terluka kini. Jadi mohon maklumi aku duhai alam. Mohon biarkan dulu aku sejenak memunguti puing-puing hatiku yang entah berserak hingga kemana.

....


To Be Continue

Comments

Popular Posts