My Injured Heart part 2/-
Hari ini sepertinya dewi fortune memang lagi memihak padaku. Pertama, gak diduga gak dinyana, Lee Hyuk Jae a.k.a EunHyuk, bintang idola bahkan dari para idola itu muncul dihadapanku. Kedua, saat ini kami berbicara. Hello.. Aku yang hanya gadis SMU ini mana pernah bemimpi bisa bicara sedekat ini dengan EunHyuk oppa. Well, memang pembicaraan kami gak penting-penting amat. Oppa hanya bertanya basa-basi soal sekolahku. Lalu setelah ia tahu aku ini E.L.F (sebutan bagi para fans Super Junior, BoyBand yang membesarkan namanya), kami lalu membicarakan seputar kegiatannya dan kawan-kawan. Tapi walau begitu, tetep aja aku senang bukan kepalang. Dan seolah belum cukup dengan segala ‘hadiah’ ini, masih ada satu kejutan luar biasa menantiku.
“Eh, jadi kamu suka sama dunia stylist ya?”
Tanya oppa saat entah mengapa aku menceritakan ketertarikanku pada pakaian dan make up. Tapi belum sempat kujawab, ponselnya tiba-tiba berdering nyaring.
“Yoboseyo1...”
Katanya pada entah siapa disebrang telponnya itu.
Setelah berbicara cukup panjang. Ia kemudian menutup ponselnya dan menjelaskan bahwa itu tadi dari managernya.
“Oh, ya.. boleh kutahu alamat emailmu?”
Pernah melihat hantu ditengah siang? Itu yang kurasa saat ini. Aku gak percaya oppa menanyakan hal itu. Makanya, perlu sampai dua kali aku memastikan apa pendengaranku bener gak bermasalah.
“Hah?? Oppa serius??”
“Ya ampun.. memang kenapa sih? Kamu gak mau kasi tahu aku ya? Ya udah, biar aku aja yang kasi alamat emailku..”
Ya Tuhan, ia serius menanyakan emailku. Aduh, sampai sesak napasku. Hampir saja aku lupa sama alamat emailku sendiri saking bahagianya.
“Oke,, kalau sempat aku hubungi kamu. Hanbonto, terimakasih banyak untuk yang tadi ya.”
Tepat dengan berakhirnya kata-kata itu, sebuah mobil tiba dihadapan kami. Sepertinya mobil dari agency, karena tanpa menunggu lama EunHyuk langsung masuk kedalam mobil silver yang sudah menunggu dengan manis itu.
Satu, dua, entah berapa lama aku terdiam ditempatku berdiri. Aku benar-benar masih belum percaya sama kejadian hari ini.
Ini bukan mimpi? Bukan hanya bagian dari khayalan-khayalanku akan artis idola? Ini benar terjadi padaku hari ini. Semua pertanyaan dan kesanksian masih saja menari-nari didalam otak hingga akhirnya sebuah suara merdu dari trio Super Junior K.R.Y yang menyanyikan lagu ‘Dreamy Hero’ menyadarkanku. Tidak, tidak, kali ini bukan kembali aku bertemu dengan sang idola. Hanya nada dering dari ponsel yang bertengger disaku seragamku.
“Yoboseyo,, A,, omma.. Waeyo2?? A,, aku, aku dalam perjalanan pulang nih. Iya, iya. Aku segera pulang ............ Ne, omma. Ne, algessoyo3!”
***
Baru kali ini aku melihat bintang bersinar seindah ini. Aku tahu langit malam dengan hamparan bintang seperti yang terpapar dimataku saat ini memang sangat luat biasa. Jujur saja, saat-saat melihat bintang seperti saat ini memang yang sangat kusukai. Tapi malam ini, sinar bintang itu semakin indah saja.
Entah sudah berapa kali kenangan tadi siang bersama EunHyuk oppa ku putar didalam kepala. Kalau saja memory itu kusimpan dalam kaset bajakan, pasti sudah rusak dari tadi. Semakin kuingat peristiwa itu, semakin cerah senyum bintang padaku, semakin lebar pula kurasa senyum yang kusungging. Beralih dari para bintang yang entah sudah berap jam kupandangi, aku menatap poster Super Junior dan EunHyuk oppa yang terpanjang memenuhi dinding kamarku.
“Oh bagaimana ini, oppa? Bisa-bisa aku sakit saking senengnya ketemu kamu tadi siang?”
Ucapku sendiri didepan poster segede diriku yang menampakkan wajah manis EunHyuk yang sedang tersenyum.
“Adu, du, duh!! Udah dong senyumnya.. aku jadi gak bisa berhenti senyum juga nih.”
Kali ini aku memegang-megang pipi yang terasa memanas.
NORAGO~~~~
Potongan dari salah satu lagu Super Junior mengagetkanku pertanda ada email yang masuk.
Perlahan kuhampiri Hyukkie, notebook kesayanganku yang tampak berdiri anggun disamping jendela kamar.
Lama aku berdiri manatap layar yang entah kenapa (sepertinya aku jadi sering memakai kata-kata ini) tampak lebih menyilaukan.
Hanya ada sederet kalimat didalam email itu. Tapi sudah cukup membuat jantung serta peredaran darah juga aliran napasku berhenti sesaat.
Subject: Anyeong ^_^
Rasya-ssi, anyeong haseyo4?
EunYhuk-imnida. Apa saya menganggu? Maaf jika tanpa basa-basi. Tapi bolehkah saya minta tolong?
Hey, tadi aku memang memberi oppa alamat emailku. Tapi siapa sangka ia bakal menghubungi secepat ini?
Perlu waktu untukku untuk kembali mengatur napas hingga akhirnya membalas email oppa. Itupun dengan tangan yang masih gemetaran. Bayangkan saja berapa kali aku harus menghapus, mengetik, dan menghapus lagi gara-gara salah tulis saking groginya?
Subject: Anyeong...
Anio, oppa. Tidak mengganggu. Minta tolong apa? Katakan saja.
Rasanya lama sekali. Apa EunHyuk oppa balas dendam karena emailnya tadi kubalas cukup lama ya? Tapi ternyata itu hanya perasaanku saja. Karena tak perlu lima menit, kembali si Hyukkie (ingat lho, itu nama notebook-ku) berbunyi
Subject: Jongmalyo? Joayo5.
Jongmalyo? Begini, asisten stylist kami tiba-tiba sakit parah. Padahal besok ia akan sangat diperlukan. Aku menceritakan minatmu didunia stylist pada Seng Hwan-ssinun. Dia ingin kau membantu. Sepertinya tidak akan susah. Maukah kau membantu kami?
Kalian tahu apa yang kurasakan saat ini? Mungkin sudah bosan bila lagi-lagi kukatakan sesak napas dan sebagainya.
Tapi tiba-tiba mendapat email seperti ini. Ribuan kembang api seolah meledak dalam tubuhku. Ratusan kupu-kupu berterbangan memenuhi pembuluh darahku. Puluhan kunang-kunang menari didepan mata dan atas kepalaku.
Ya tuhan?? Ada apa sebenarnya ini? Mengapa kejutan demi kejutan dating hari ini?
Tanpa pikir panjang, tentu saja aku mengiyakan permintaan EunHyuk oppa. Miracle ini tentu tak akan datang dua kali. Kalaupun memang ada miracle-miracle lain akan menghampiri, tetap saja yang ini tak sudi kulepaskan.
=============
Tita’s mini dictionary
1. Yoboseyo <여보세요> : Hallo?
2. Waeyo <왜요> : Why?
3. Ne, algessoyo <네, 알겠어요> : Yes, I see.
4. Anyeong haseyo <안녕하세요> : Hi
5. Jongmalyo? Joayo <정말요? 좋아요> : Really? Good.
=============
Part 1
Part 2
Part 3
“Eh, jadi kamu suka sama dunia stylist ya?”
Tanya oppa saat entah mengapa aku menceritakan ketertarikanku pada pakaian dan make up. Tapi belum sempat kujawab, ponselnya tiba-tiba berdering nyaring.
“Yoboseyo1...”
Katanya pada entah siapa disebrang telponnya itu.
Setelah berbicara cukup panjang. Ia kemudian menutup ponselnya dan menjelaskan bahwa itu tadi dari managernya.
“Oh, ya.. boleh kutahu alamat emailmu?”
Pernah melihat hantu ditengah siang? Itu yang kurasa saat ini. Aku gak percaya oppa menanyakan hal itu. Makanya, perlu sampai dua kali aku memastikan apa pendengaranku bener gak bermasalah.
“Hah?? Oppa serius??”
“Ya ampun.. memang kenapa sih? Kamu gak mau kasi tahu aku ya? Ya udah, biar aku aja yang kasi alamat emailku..”
Ya Tuhan, ia serius menanyakan emailku. Aduh, sampai sesak napasku. Hampir saja aku lupa sama alamat emailku sendiri saking bahagianya.
“Oke,, kalau sempat aku hubungi kamu. Hanbonto, terimakasih banyak untuk yang tadi ya.”
Tepat dengan berakhirnya kata-kata itu, sebuah mobil tiba dihadapan kami. Sepertinya mobil dari agency, karena tanpa menunggu lama EunHyuk langsung masuk kedalam mobil silver yang sudah menunggu dengan manis itu.
Satu, dua, entah berapa lama aku terdiam ditempatku berdiri. Aku benar-benar masih belum percaya sama kejadian hari ini.
Ini bukan mimpi? Bukan hanya bagian dari khayalan-khayalanku akan artis idola? Ini benar terjadi padaku hari ini. Semua pertanyaan dan kesanksian masih saja menari-nari didalam otak hingga akhirnya sebuah suara merdu dari trio Super Junior K.R.Y yang menyanyikan lagu ‘Dreamy Hero’ menyadarkanku. Tidak, tidak, kali ini bukan kembali aku bertemu dengan sang idola. Hanya nada dering dari ponsel yang bertengger disaku seragamku.
“Yoboseyo,, A,, omma.. Waeyo2?? A,, aku, aku dalam perjalanan pulang nih. Iya, iya. Aku segera pulang ............ Ne, omma. Ne, algessoyo3!”
***
Baru kali ini aku melihat bintang bersinar seindah ini. Aku tahu langit malam dengan hamparan bintang seperti yang terpapar dimataku saat ini memang sangat luat biasa. Jujur saja, saat-saat melihat bintang seperti saat ini memang yang sangat kusukai. Tapi malam ini, sinar bintang itu semakin indah saja.
Entah sudah berapa kali kenangan tadi siang bersama EunHyuk oppa ku putar didalam kepala. Kalau saja memory itu kusimpan dalam kaset bajakan, pasti sudah rusak dari tadi. Semakin kuingat peristiwa itu, semakin cerah senyum bintang padaku, semakin lebar pula kurasa senyum yang kusungging. Beralih dari para bintang yang entah sudah berap jam kupandangi, aku menatap poster Super Junior dan EunHyuk oppa yang terpanjang memenuhi dinding kamarku.
“Oh bagaimana ini, oppa? Bisa-bisa aku sakit saking senengnya ketemu kamu tadi siang?”
Ucapku sendiri didepan poster segede diriku yang menampakkan wajah manis EunHyuk yang sedang tersenyum.
“Adu, du, duh!! Udah dong senyumnya.. aku jadi gak bisa berhenti senyum juga nih.”
Kali ini aku memegang-megang pipi yang terasa memanas.
NORAGO~~~~
Potongan dari salah satu lagu Super Junior mengagetkanku pertanda ada email yang masuk.
Perlahan kuhampiri Hyukkie, notebook kesayanganku yang tampak berdiri anggun disamping jendela kamar.
Lama aku berdiri manatap layar yang entah kenapa (sepertinya aku jadi sering memakai kata-kata ini) tampak lebih menyilaukan.
Hanya ada sederet kalimat didalam email itu. Tapi sudah cukup membuat jantung serta peredaran darah juga aliran napasku berhenti sesaat.
Subject: Anyeong ^_^
Rasya-ssi, anyeong haseyo4?
EunYhuk-imnida. Apa saya menganggu? Maaf jika tanpa basa-basi. Tapi bolehkah saya minta tolong?
Hey, tadi aku memang memberi oppa alamat emailku. Tapi siapa sangka ia bakal menghubungi secepat ini?
Perlu waktu untukku untuk kembali mengatur napas hingga akhirnya membalas email oppa. Itupun dengan tangan yang masih gemetaran. Bayangkan saja berapa kali aku harus menghapus, mengetik, dan menghapus lagi gara-gara salah tulis saking groginya?
Subject: Anyeong...
Anio, oppa. Tidak mengganggu. Minta tolong apa? Katakan saja.
Rasanya lama sekali. Apa EunHyuk oppa balas dendam karena emailnya tadi kubalas cukup lama ya? Tapi ternyata itu hanya perasaanku saja. Karena tak perlu lima menit, kembali si Hyukkie (ingat lho, itu nama notebook-ku) berbunyi
Subject: Jongmalyo? Joayo5.
Jongmalyo? Begini, asisten stylist kami tiba-tiba sakit parah. Padahal besok ia akan sangat diperlukan. Aku menceritakan minatmu didunia stylist pada Seng Hwan-ssinun. Dia ingin kau membantu. Sepertinya tidak akan susah. Maukah kau membantu kami?
Kalian tahu apa yang kurasakan saat ini? Mungkin sudah bosan bila lagi-lagi kukatakan sesak napas dan sebagainya.
Tapi tiba-tiba mendapat email seperti ini. Ribuan kembang api seolah meledak dalam tubuhku. Ratusan kupu-kupu berterbangan memenuhi pembuluh darahku. Puluhan kunang-kunang menari didepan mata dan atas kepalaku.
Ya tuhan?? Ada apa sebenarnya ini? Mengapa kejutan demi kejutan dating hari ini?
Tanpa pikir panjang, tentu saja aku mengiyakan permintaan EunHyuk oppa. Miracle ini tentu tak akan datang dua kali. Kalaupun memang ada miracle-miracle lain akan menghampiri, tetap saja yang ini tak sudi kulepaskan.
=============
Tita’s mini dictionary
1. Yoboseyo <여보세요> : Hallo?
2. Waeyo <왜요> : Why?
3. Ne, algessoyo <네, 알겠어요> : Yes, I see.
4. Anyeong haseyo <안녕하세요> : Hi
5. Jongmalyo? Joayo <정말요? 좋아요> : Really? Good.
=============
Part 1
Part 2
Part 3
Comments
Post a Comment