Novel; Bidadari Bidadari Surga by Tere Liye
Bidadari Bidadari Surga by Tere Liye
My rating: 5 of 5 stars
Bidadari-Bidadari Surga bercerita tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta) di Lembah Lahambay agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan mereka, meski ia harus bekerja di terik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta dimalam hari menganyam rotan, meski pada dasarnya keempat adik-adiknya tersebut berasal dari darah yang berbeda dengan dirinya.
Satu sisi Laisa digambarkan sebagai kakak yang galak dan tegas, mengejar-ngejar adiknya yang bolos sekolah dengan rotan dan ranting kayu. Di sisi lain, kontradiktif dengan fisiknya yang gempal, gendut, berkulit hitam, wajah yang tidak proporsional ditambah dengan rambut gimbal serta ukuran tubuhnya yang tidak normal, lebih pendek, Laisa sesungguhnya tipe kakak yang mendukung adik-adiknya, rela mengorbankan diri untuk keselamatan ‘dua anak nakal’ Ikanuri dan Wibisana dari siluman Gunung Kendeng, serta mati-matian mencari obat bagi kesembuhan adiknya Yashinta yang diserang demam panas hingga kejang pada suatu malam
... Indah!! *sambilsekaairmata*
mengisahkan bahwa masih ada orang-orang yang tidak egois. Seperti kak laisa. Walau kak Lais punya kekurangan, tapi ia punya hati yang luar biasa indah. Dia berjuang demi adik-adiknya. Selalu. Kepentingannya sendiri selalu di letakkan paling akhir..
View all my reviews
My rating: 5 of 5 stars
Paperback, 365 pages
Published
June 1st 2008
by Republika
ISBN13 9789791102261
edition language Indonesian
original title Bidadari Bidadari Surga
setting Indonesia
Bidadari-Bidadari Surga bercerita tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana dan Yashinta) di Lembah Lahambay agar adik-adiknya dapat melanjutkan pendidikan mereka, meski ia harus bekerja di terik matahari setiap hari, mengolah gula aren setiap jam 4 pagi serta dimalam hari menganyam rotan, meski pada dasarnya keempat adik-adiknya tersebut berasal dari darah yang berbeda dengan dirinya.
Satu sisi Laisa digambarkan sebagai kakak yang galak dan tegas, mengejar-ngejar adiknya yang bolos sekolah dengan rotan dan ranting kayu. Di sisi lain, kontradiktif dengan fisiknya yang gempal, gendut, berkulit hitam, wajah yang tidak proporsional ditambah dengan rambut gimbal serta ukuran tubuhnya yang tidak normal, lebih pendek, Laisa sesungguhnya tipe kakak yang mendukung adik-adiknya, rela mengorbankan diri untuk keselamatan ‘dua anak nakal’ Ikanuri dan Wibisana dari siluman Gunung Kendeng, serta mati-matian mencari obat bagi kesembuhan adiknya Yashinta yang diserang demam panas hingga kejang pada suatu malam
... Indah!! *sambilsekaairmata*
mengisahkan bahwa masih ada orang-orang yang tidak egois. Seperti kak laisa. Walau kak Lais punya kekurangan, tapi ia punya hati yang luar biasa indah. Dia berjuang demi adik-adiknya. Selalu. Kepentingannya sendiri selalu di letakkan paling akhir..
View all my reviews
Comments
Post a Comment