Book Review; The Silver Linings Playbook by Matthew Quick
The Silver Linings Playbook by Matthew Quick
Judul Buku : The Silver Linings Playbook
Penulis : Matthew Quick
Penerbit : Sarah Crichton Books
Harga : IDR 158K
(harga di salah satu online-bookshop, belum termasuk shipping)
Tebal : 304 halaman
ISBN : 0374533571 (ISBN-13: 9780374533571)
ISBN : 0374533571 (ISBN-13: 9780374533571)
A HEARTWARMING DEBUT NOVEL, NOW A MAJOR MOTION PICTURE!
Meet Pat. Pat has a theory: his life is a movie produced by God. And his God-given mission is to become physically fit and emotionally literate, whereupon God will ensure a happy ending for him -- the return of his estranged wife Nikki. (It might not come as a surprise to learn that Pat has spent time in a mental health facility.) The problem is, Pat's now home, and everything feels off. No one will talk to him about Nikki; his beloved Philadelphia Eagles keep losing; he's being pursued by the deeply odd Tiffany; his new therapist seems to recommend adultery as a form of therapy. Plus, he's being hunted by Kenny G!
In this enchanting novel, Matthew Quick takes us inside Pat's mind, showing us the world from his distorted yet endearing perspective. As the award-winning novelist Justin Cronin put it: "Tender, soulful, hilarious, and true, The Silver Linings Playbook is a wonderful debut."
cc: goodreads
My Rating
it is enjoyable, fresh, and fun. I like this novel.
*note this review will be in Bahasa
Jadi, ini ceritanya tentang bagaimana seorang Pat People dapat move on dari istri.slash.mantan.istrinya, Nikki. Pat People ini punya sedikit gangguan emosi. Baiklah, banyak sebenarnya. Kalau dia merasa emosi –seringnya rasa marah dan kecewa- akan sulit baginya untuk mengendalikan diri (tidak jarang juga dia menangis sampai tersedu). Hal ini yang menyebaban Pat harus berpisah dari Nikki.
Selama empat tahun Pat hidup dengan optimisme bahwa Nikki akan kembali padanya. Menurutnya, setiap awan selalu punya the silver linings nya. Selalu ada hikmah dibalik setiap cobaan. Pat tidak sadar kalau Nikki tidak akan pernah kembali. Like never ever. Ever! Dan orang-orang disekeliling Pat, yang menyayanginya sepenuh hati, juga sulit membawa Pat pada kenyataan ini. Ia terus menjalani hidup dan berupaya menjadi laki-laki yang lebih baik, karena menurutnya Nikki akan bersamanya lagi. Eh, tapi sebenarnya Pat tidak menyadari waktu empat tahun yang dia lewatinya ini, sih. Keluar dari panti rehabilitasi, atau yang Pat sebut sebagai ‘bad place’, Pat seperti terbangun dari tidur yang sangaaat panjang. Pat melawatkan banyak hal. Well, dan Pat tidak sadar itu.
Seru juga sesekali di ajak melihat dunia dari kepala orang yang biasa akan kita anggap odd. Tidak gila mungkin, tapi aneh. Apalagi kalau kita tahu dia baru saja baru keluar dari 4 tahun perawatan di panti rehab.
Dan yeah, sepertinya saya harus menambahkan ke dalam mind-note saya, lengkap dengan stabilo warna hijau terang, bahwa saya nggak boleh terlalu cepat menganggap seseorang aneh, odd, weird, apalah, hanya karena dia tidak berpikir sebagaimana saya dan kebanyakan orang berpikir.
Comments
Post a Comment